Permainan bola bekel

Bola Bekel, atau ada yang menyebutnya bekelan, mungkin saya atau yang lain kenal sangat dengan nama salah satu permainan ini. Permainan jadul, yang banyak dimonopoli anak perempuan. Alat permainan yang terdiri dari bola bekel yang terbuat dari karet sehingga mudah sekali terpental dan 5 biji bidaknya yang berbentuk unik terbuat dari semacam kuningan. Bola bekel atau bekelan ini memanglah permainan yang kuno, mungkin nyaris punah. Dulu saya dan teman-teman kecil saya suka memainkannya. Disela waktu istirahat saat disekolahan, atau pulang sekolah janjian dengan teman hanya untuk main bola bekel.

Bekelan berasal dari bahasa Belanda, bikkelen. Permainan ini masih saudara dengan gathengan


Kalau gathengan hanya menggunakan batu kerikil, bekelan menggunakan seperangkat alat khusus yang dinamakan bekel. Bekel ini terdiri dari sebuah bola bekel dan lima buah biji bekel berbentuk logam. Ada yang terbuat dari kuningan, dan ada yang terbuat dari bahan timah Pada awalnya biji bekel dibuat dari engsel tulang tumit kaki belakang domba. Sekarang dibuat dari logam. Terdiri dari empat biji bekel dan satu bola bekel.

Cara bermain:

Setelah menentukan giliran siapa yang mulai lebih dulu, permainan dimulai dengan melemparkan bola keatas dan menghamparkan biji. Setelah bola memantul sekali, bola harus diambil kembali.

Kemudian, pemain harus mengambil satu per satu biji yang terhampar secara langsung. Setelah terambil semua, biji dihamparkan kembali dan diambil kali ini sekaligus dua buah biji. Begitu selanjutnya sampai sejumlah biji yang dimainkan. Setalah mengambil biji secara langsung selesai, maka kini pemain harus mengubah biji menjadi bentuk tertentu sebelum diambil. Urutan posisinya adalah pit (bentuk seperti kursi), ro (kebalikan posisi pit), cin (singkatan licin yaitu posisi miring tanpa ada bintik di permukaan biji) dan peng (singkatan bopeng yaitu posisi miring dengan ada bintik di permukaan biji). Biji yang dipergunakan umumnya berjumlah 6 sampai 10 biji.

Pemain akan kehilangan gilirannya apabila bola memantul lebih dari sekali, tidak dapat menangkap bola, lupa mengubah salah satu biji menjadi posisi tertentu saat sudah mencapai tahap pit, ro, cin atau peng, atau menyentuh biji lain saat mengambil biji yang harus diambil. Pemenangnya adalah yang mencapai tahap paling tinggi.

Ternyata permainan kuno ini masih ada juga peminatnya. Zaman dulu bola bekel ukurannya sama semua. Lebih kecil dari bola tenis meja. Warmanya pun merah coklat buram, kurang menarik. Tapi bola yang dipakai sekarang, lebih besar lagi. Sebola tenis meja, bahkan ada

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KUE RANGI